Rabu, 01 Desember 2010

cerpen

the competation

Senja itu, langit menjadi kelabu. Mendung menggantung atap kota. Reva yang tinggal bersama Mbok Inah dan kakak laki-lakinya itu sedang asyik bermain basket dilapangan basket dekat belakang rumahnya. Dia tidak peduli akan turunnya hujan. Tiba-tiba Mbok Inah datang menjemput Reva dengan membawa dua buah  payung.
“Non, mari kita pulang… ??!,” ajak Mbo Inah seorang pembantu dirumah Reva.
“Ia entar saja Mbok… !,” jawab Reva
“Aduh Non, ini hujan sudah mulai deras. Langit juga semakin gelap. Entar Non sakit lho.. !,”sahut Mbok Inah.
Lalu Reva tanpa memikir panjang, menuruti kata Mbok Inah itu. Tak lama kemudian Reva dan Mbok Inah sampai dirumah Reva yang megah itu.
            Sesampai dirumahnya, Reva langsung kekamar mandi, untuk mengganti pakaiannya yang basah terkena air hujan. Sedangkan Mbok Inah langsung membuatkan soup dan teh hangat untuk Reva. Selesai dari kamar mandi Reva langsung kekamarnya sambil menunggu soup dan teh hangat buatan Mbok Inah. Tak lama kemudian soup dan teh hangat jadi. Lalu Mbok Inah mengantarkannya kekamar Reva. Kemudian Reva makan dan minum soup dan teh hangat buatan Mbok Inah. Setelah itu, Reva langsung tidur.
@@@
Tepat pukul 05.00 wib, Giovani kakak laki-lakinya Reva itu membangunkan adik tersayangnya.
“Va….. Reva… bangun.. sudah jam 05.00 ini,” kata Giovani sambil mengetuk pintu kamar adiknya,
“Ah , Entar saja kak, masih ngantuk neh,” sahut Reva dari dalam kamarnya.
“Va, apa kamu tidak sekolah ? padahal kan hari ini ada pemilihan untuk lomba basket antar sekolah ?,” Tanya Giovani.
Bruk…. Lalu Reva beranjak dari tempat tidurnya, kemudian membuka pintu kamarnya dan berkata,” Ohy gue lupa kak… thank kak udah bangunin gue.. ,“sahut adik tersayangnya itu.
Giovani hanya tersenyum melihat tingkah adiknya itu.
@@@
Tin… Tin …… Tin… bunyi kelakson itu terus menerus terdengar diperempatan jalan mau menuju sekolahnya. Reva yang sedang mengendarai mobilnya terkejut.
“Woy, kalau nyetir itu lihat-lihat donk !!,” kata seorang cowok didepan mobilnya.
Kemudian Reva turun dari mobilnya,”Eh elu aja yang bodoh, udah tau ini jalanan umum, kenapa masih aja didepan situ ? Mau mati elu ?,” kata Reva ketus.
“Eh elu jadi cewek jangan songong ya ?!,” sahut cowok itu.
“Emang siapa elu, siapa gua, gua ini yang songong bukan elu, kenapa elu yang sewot !!,”jawab Reva.
“Nyolot banget sie elu jadi cewek, cantik-cantik sifatnya kaya cowok kasar,” sahut cowok tersebut.
kemudian Reva langsung masuk kemobilnya sambil berkata,” Emang Gue Pikirin”.
Kemudian Reva langsung menjalankan mobilnya menuju kekampus.
“Ukh.. dasar cewek .. awas aja kalau ketemu lagi,” batin cowok tersebut.
@@@
Setengah jam kemudian Reva sampai disekolahnya. Reva langsung ketempat parkiran untuk memakirkan mobilnya. Setelah itu Reva menuju keruangannya, tiba-tiba teman-temannya menghampiri Reva.
“Huy Cuy,” sapa Karin sahabatnya Reva.
“Huy juga,” sahutnya.
“Ehy Va elu ternyata kepilih untuk mewakili sekolah kita untuk lomba basket competation,” kata teman-temannya.
“Wah hebat elu Va,” sahut salah satu dari teman-temannya.
“Yang bener ? enggak nyangka gue kepilih untuk mewakili sekolah untuk lomba besok ?,” sahut Reva sambil tersenyum riang.
“Ia betul Va,” jawab sahabatnya itu.
Reva dan teman-temannya berjalan menuju kelasnya sambil tertawa bahagia melihat Reva terpilih untuk mewakili sekolahnya untuk lomba basket compatation.
Dari arah berlawanan, Bruk …… Reva dan buku-bukunya terjatuh. Tetapi sebaliknya teman-temannya bukan menolong Reva yang terjatuh melainkan melihat cowok yang menabrak Reva itu. Kemudian Reva berdiri dan membereskan buku-bukunya yang jatuh. Setelah itu Reva menengok keatas dan berkata,” Hah elu lagi ???,” kata Reva dan cowok itu bersamaan.
“Idih amit-amit gua, mimpi apa si gua semalam sampai-sampai harus ketemu cowok yang egois !!!,” Reva menuturkan.
Tetapi cowok itu tidak menghiraukannya, cowok itu tetap meneruskan perjalanannya menuju koridor sekolah.
“Va emang elu sering bertemu Daniel ?,” kata teman-temannya.
“Oh Daniel namanya ???,” Tanya Reva kepada teman-temannya.
“Ia Va … ,”jawab teman-temannya.
“Oh, gue bukan sering lagi, tapi tiap hari,” jawab Reva.
“Haaaah… ?!,” teman-temannya kaget mendengar ucapan Reva.
“Hey… Hallow… elu semua kenapa si ?,” Tanya Reva.
“Eh Va, Dia itu cowok idola disekolah kita ?!,”  kata salah satu dari teman-temannya.
“Masa Bodo, Dia siapa kek, emang gue pikirin !,” sahut Reva.
“Reva, asal elu tau juga ya, elu itu satu team sama Daniel… ?,” kata farah temannya.
“What… ??,” Reva kaget mendengar kata temannya itu.
“Gue enggak mau kalau satu team sama cowok itu, mendingan gue keluar deh, dari pada satu team sama cowok itu,” Reva menegaskan.
“Reva elu jangan gitu donk, ini demi sekolah kita. Elu jangan egois,” tutur teman-temannya.
Reva tidak bisa menjawab apa-apa. Dia menuruti apa kata teman-temannya.
@@@
Keesokan harinya, tepat pukul 05.30, Reva masih tidur pulas dikamarnya.
Tok… Tok… Tok… Reva.. bangun… ! Apa kamu tidak ikut pertandingan basket ?,”kata sang kakak sambil membangunkan Reva.
“Ah entar saja kak, masih ngantuk,” sahut Reva setengah sadar.
“Ini sudah jam 05.30 Va… ! ,”Tegas sang kakak.
“Males gue ikut pertandingan mas… ,” sahut Reva.
“Mengapa Va ?,” tanya kakaknya dengan keadaan bingung.
Reva tidak menjawabnya.
Krek… Giovani membuka kamar adiknya itu… Kemudian duduk disebelah adiknya yang sedang tidur. Kemudian Giovani membangunkannya.
“Va… bangun… bangun… !,” kata Giovani.
Lalu Reva terbangun dan berkata,” Ada apa kak ? masih ngantuk neh ?”.
“Sekarang sudah jam 05.45 Va, apakah kamu enggak ikut pertandingan ?,”Tanya Giovani.
“Malas ah kak,”jawabnya.
“Kenapa si Va ?,”Tanya Giovani.
“Pokoknya gue enggak mau ikut pertandingan, habisnya ada cowok yang egois dan jutek,” tutur Reva dengan nada jengkel.
“Reva bertanding itu tidak melihat dengan siapa kita atau lawan kita, yang terpenting itu harus fare dan care dengan satu teamnya. meskipun dari salah satu team kamu ada yang enggak kamu suka !!, jadi kamu ikut ya Reva?,” kata Giovani.
“Tapi……… !,” kata Reva.
“ssssstttt.. sudah tidak ada tapi-tapian.. kamu siap-siap sana,” tutur kakaknya.
“Ywdah kak… ,” jawab Reva.
Kemudian kakaknya tersenyum.
@@@
“Sudah jam 07.00 Reva belum datang ?,”kata Guru pelatihnya, yaitu Pak Rustam.
“Mungkin macet Pak ?,” Kata Karin sahabat Reva.
“Atau mungkin dia kesasar Pak ?,”kata Rico Temanya.
“Ah, ada-ada saja kalian , tidak mungkin dia kesasar,”Sahut Pak Rustam.
“Kan barang kali saja Pak?,”sahut Rico sambil tertawa.
“Sudah-sudah, Karin coba kamu hubungin Reva, sudah sampai mana dia ? karena pertandingan akan dimulai,” Kata Pak Rustam.
“Baik Pak ,” jawab Karin.
Sudah beberapa kali Karin menghubungi Reva,tetapi selalu dialihkan.
Kurang 15 menit lagi pertandingan akan dimulai,tetapi Reva belum datang juga.
Waktu terus berjalan. Tiba-tiba disudut pintu datanglah Reva, kemudian teman-temannya tersenyum bergembira, akhirnya Reva datang juga.
“Halah dari tadi kita Cuma nunggu cewek gitu, buang-buang waktu saja,” kata Daniel Ketus terhadap Reva.
Reva tidak menghiraukannya.


@@@
Pertandingan akan dimulai. Dari sekolah SMAN 39 melawan sekolah SMAN 88.
banyak supporter melambai-lambai tangannya sambil menyanyikannya yel-yel dari sekolah masing-masing.
ssssttt…. wasit meniupkan peluitnya.Team dari sekolah masing-masing berjuang untuk mengalahkan lawannya.
Goal……… Daniel mencetuskan score 2 1…
“Hore…. kata teman-temannya yang menjadi supporter.
Lalu Reva tak mau kalah dengan Daniel yang bisa mencetuskan score dua kali masuk. Kemudian Reva berjuang merebutkan bola dari tangan lawannya.
Dan kemudian….. Yeee … masuk. !
supporter teman-temannya makin menyemangati Team Reva.
Score saat ini menjadi 7 5…
waktu akan habis…
10,9,8,7,6,5,4,3,2,1 ……………… Reva memasukan bola lagi kedalam ring. Waktu telah habis. Dan yang menjadi pemenangnya adalah dari sekolah SMAN 39 dengan score 8 5………
Anak-anak bersorak-sorak gembira, karena pertandingan basket dimenangkan dari sekolah SMAN 39……
Woooooooo…… anak-anak sambil menyanyikan yel-yel kemenangan sekolahnya.
“Reva, Daniel, dan teman-temannya satu team bersamanya, selamat ya ,”kata teman-temannya yang menjadi supporter dan Pak Rustam tersenyum bahagia melihat team sekolahnya memenangkan pertandingan basket.
Kemudian Reva berjalan menuju parkiran mobilnya dan Daniel mengikutinya.
“Va, Reva… tunggu,” panggil Daniel.
“Ada apa ya ?,”jawab Reva.
“Selamat ya, dan gue juga mau minta maaf , yang selama ini sifat gue yang enggak enak dihati elu,” kata Daniel memelas.
“Ia , thank ya. elu juga selamat ya, ia enggak apa-apa kok,”jawab Reva tersenyum.
“Makasih ya Va, elu emang baik,”kata Daniel tersenyum.
Tak lama kemudian Daniel pingsan. Reva pun terkejut sambil berkata,”Daniel……… , sambil menepuk-nepuk pipinya sambil ditidurkannya kepala Daniel dikaki Reva.
“Tolong, Tolong… ,”teriak Reva.
Lalu teman-temannya datang dan langsung dibawa kerumah sakit.
@@@
“Dok, bagaimana keadaan teman saya Dok ?,”Tanya Reva cemas dan kuatir.
“saudara yang tabah ya,”jawab dokter tersebut.
Tak lama kemudian keluarga Daniel datang untuk mengetahui keadaan putranya.
“Dok, bagaimana keadaan putra saya Dok ?,”Tanya orang tua Daniel.
“Maaf Bapak, Ibu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi nyawa anak Bapak dan Ibu sudah tidak bisa ditolong lagi,”jawab Dokter tersebut.
“Apa ??,” mama Daniel pun pingsan, karena tidak tahan melihat nasib anaknya. Kemudian papanya langsung memanggil suster.
Reva dan teman-temannya masuk dan menangis terisak-isak.
“Daniel,”kata Reva.
“Maaf apa disini ada yang bernama Reva?,”Tanya suster yang ada didalam ruangan rawat Daniel.
“Ia sus, saya sendiri,”jawab Reva.
“Ini ada titipan dari saudara Daniel untuk anda,” jawab suster tersebut sambil memberikan amplop kepada Reva.
“Apa ini sus ?,”Tanya Reva sambil melihat amplop tersebut.
“Anda buka saja,”jawab susternya.
“Makasih sus,”kata Reva.
“Ia sama-sama,”sahut suster tersebut.
Lalu Reva membuka amplop tersebut dan ternyata berisi selembar kertas surat. Kemdian Reva membacanya dengan hati bergetar dan menangis.
to : Reva
from : Daniel

            Reva mungkin kamu baca surat ini, aku telah tiada.
Reva maafkan aku jika aku selama ini selalu menyakiti perasaanmu…
Selalu membuatmu marah, kesal, dll nya..
Aku melakukan itu, agar aku bisa dekat sama kamu. Maafkan aku bila aku melakukan cara itu, dianggap salah dimatamu.
            Reva…
kamu memberikan semangat baru untuk hidupku…
kamu memberikan cahaya untuk terangi langkahku…
kamu berikan kekuatan untuk aktivitas kegiatanku…
Terimakasih Reva…
aku senang berteman denganmu, meskipun aku salah cara untuk mendekatimu…
maafkan aku Reva… dan terimakasih atas semuanya.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar